Agar Uang Kita Tidak Habis
Hari ini bagi saya merupakan hari yang berbahagia, karena banyak teman-teman yang mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan mereka tentu juga menjadi kebahagiaan saya. Hal ini tentu membuat saya untuk lebih bersemangat dalam mewujudkannya dalam bentuk syukur kepada Sang Pemberi Nikmat.
Salah satu yang bisa saya berikan adalah sharing sedikit ilmu yang mungkin bisa menjadi salah satu pertimbangan kawan-kawan dalam menata keuangan saat ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa korporasi-korporasi berusaha untuk menyedot uang kita dari waktu ke waktu tanpa kita sadari. Misalnya mulai dari energi dalam hal ini listrik. Walaupun memang kita butuhkan namun korporasi dalam hal ini PLN berusaha untuk menetapkan beban tetap setiap bulan, artinya pakai tidak pakai kita harus membayar sejumlah uang minimal tertentu.
Ada lagi misalnya telpon, kalau kita lihat yang namanya abonemen, masa aktif, berlangganan paket, maka itu semua sesungguhnya adalah nilai rutin yang harus kita bayarkan kepada mereka setiap bulan atau setiap periode. Dan bisa jadi itu semua adalah kebutuhan, namun kadar yang kita ambil kadang melebihi dari kebutuhan bahkan sampai kepada gaya hidup. Misalnya, punya beberapa nomor HP dengan operator yang berbeda, supaya kalau nelepon menjadia lebih murah. Mungkin benar, namun secara tidak sadar kita dituntut untuk memelihara masa aktif. Nah disini jebakan para corporate atau perusahaan telekomunikasi. Mereka akan mendapatkan nilai yang ajeg dari rupiah kita minimal agar masa aktif tersebut tetap dapat dipelihara.
Belum lagi dalam masalah keuangan, kalau kita menyimpan uang dibank. Oh… tidak harus menyimpan, namun hanya, misalnya, memiliki rekening di bank. Kita sudah terkena apa yang disebut sebagai biaya bulanan. Sekarang paling minimal adalah Rp 5.000 per bulan. Itu juga akan membebani financial kita. Kalapun kita memiliki uang lebih banyak yang bisa menghasilkan, jika uang itu dikelola oleh bank maka disitulah kita juga semakin dijebak. Jika tujuan kita hanya untuk mengkover biaya bulanan, maka dibutuhkan uang sekitas 1 hingga 2 juta untuk bisa gratis menyimpan uang di bank. Artinya kalau kita punya uang sebanyak itu dan kita simpan di bank ya tidak akan bertambah dan tidak akan berkurang. Di jaman sekarang uang sejumlah itu jika disimpan dibank memang tanpa resiko yang besar, karena sudah dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Artinya jika bank tersebut tutup, bangkrut atau dilikuidasi, uang kita tetap tidak hilang karena ada pihak LPS yang akan menggantinya.
Namun jika kita memiliki sedikit keahlian dan kedisiplinan maka uang tersebut dapat kita berdayakan agar bisa tumbuh dan berkembang. Tentu ada resiko hilang dan habis juga. Inilah yang dimaksud sedikit keahlian, mengelola uang agar minimal tidak habis namun diharapkan dapat tumbuh dan berkembang. Jika kita bisa memutar uang kita untuk berbisnis dengan sekali saja melalui perputaran bisnis, misal dengan modal 1 juta menghasilkan untug 15.000. Kemudian yang perlu kita tingkatkan agar perputarannya menjadi lebih cepat. Rp 15.000 dengan modal 1 juta jika sehari bisa kita putar untuk bisnis dengan 5 kali transaksi maka akan menghasilkan Rp 75.000. Makin cepat perputarannya dengan rentang waktu yang sigkat tentu keuntungan juga akan berlipat.
Yuk kita mulai belajar memanfaatkan uang kita dengan efisien, kalau perlu kita buat agar uang kita produktif dan menghasilkan. Silakan sharing dengan isi komentar jika ada ide.
Label: http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/05/26/agar-uang-kita-tidak-habis/